ODOJ IZZA BUKAN TILAWAH, TAPI HAFALAN
sumber https://hamilulquran.wordpress.com/2015/03/19/odoj-izza-bukan-tilawah-tapi-hafalan/
Dinana Naila Izza. Nama yang enak didengar, enak di ucapkan dan lebih
enak lagi saat anda mendengar prestasi tahfidz Qur’annya. Gadis cantik
nan murah senyum yang di Al-hikmah Bogor maupun di mafaza akrab di
panggil Izza ini mampu menyelesaikan 30 juz hanya dalam 39 hari. Alloohu
Akbar!..Luar biasa bukan?
Kami ingat betul saat ia datang ke
Al-Hikmah bogor. Waktu itu sudah maghrib. Ia datang dari Semarang – Jawa
tengah – di ajak kedua orangtuanya untuk daftar & test ke Super
Manzil. Tidak mudah meyakinkan Izza. karena ia seorang peragu dan
cenderung pesimis. Izza merasa mustahil bisa menjalani program super
manzil. Mendengar kisah-kisahnya saja cukup “mengerikan”. Bagi Izza,
super manzil hanyalah program yang cocok untuk anak-anak super istimewa.
Namun tak sulit mengajaknya pindah ke mafaza, karena ia seorang penurut
dan tak pernah berani mengecewakan orangtua.
Keraguan Izza
sangat beralasan, sebab riwayat menghafalnya agak “menyedihkan”. Selama
enam tahun di SDIT di Semarang ia hanya dapat satu juz. Yakni juz 30.
Lanjut tiga tahun di SMPIT, hanya dapat dua juz, 29 dan 28. Selepas SMP
ia masuk ke Khusnul Khotimah. Disini ia belajar selama satu semester,
dan hafalannya nambah satu juz. Yakni juz 27.
Saat test durasi di
alhikmah ia masuk kategori dua, yakni disarankan. Artinya kemampuan
menghafalnya masih lemah namun sangat disarankan untuk mencicipi super
manzil. Lemah bukan karena ia tak berpotensi. Namun disebabkan belum
pernah diberi metode yang tepat.
Meski saat itu ia dinyatakan
lulus, namun hatinya belum mantap. Bagi Izza, jangankan sebulan selesai
30 juz, sebulan satu juz pun ia tak yakin.
Di super manzil
Januari gadis yang baru masuk usia 15 thn ini berhasil setor hafalan
sebanyak 15 juz, maka koleksi hafalannya jadi 19 juz. Dan keberhasilan
ini menyembuhkan sifat ragu dan pesimismenya. Selepas super manzil
pertamanya ia sangat konfiden. Kini ia mulai berani membangun mimpi dan
menancapkan cita-citanya. Dan semangat merancang program untuk
menggapainya. Kami senang, karena program supermanzil berhasil
menghancurkan mental blok yang selama ini membelenggunya. Bukankah
tujuan utama super manzil adalah utk menghancurkan mental blok?
Saat kami mengumumkan super manzil maret, dengan mantap izza berkata
pada ibunya. “ummi, aku mau daftar ke super manzil lagi. Agar hafalanku
yang tinggal 11 juz itu selesai dlm sebulan”. Dan MasyaAlloh…saat Super
Manzil baru berjalan sepekan, ternyata si murah senyum ini sudah
menyetorkan tujuh juz. kami terpana, bagi seorang pemula pencapaian
sehebat itu sangat mengagumkan.
“Izza bagaimana caranya kamu menghafal secepat itu?” Kami bertanya dengan sepenuh rasa takjub.
“kan saya sudah berazzam untuk one day one juz” jawabnya ringan.
Segala puji bagi Alloh yang telah memudahkan gadis sholehah ini. ODOJ nya Izza bukan tilawah, tapi hafalan.
“kan saya sudah berazzam untuk one day one juz” jawabnya ringan.
Segala puji bagi Alloh yang telah memudahkan gadis sholehah ini. ODOJ nya Izza bukan tilawah, tapi hafalan.
Ketika tiba dijuz terakhirnya, yakni juz 26. Kami memintanya untuk
setor kepada semua musyrifah dan disaksikan segenap santri mafaza.
Ternyata siperiang ini menyetorkannya sambil menangis. Demikian pula
ibunya, disela tangisnya yang memecahkan suasana yang syahdu ia berkata:
“terima kasih nak, kamu telah berjuang mendapatkan jubah kebesaran
untuk dipakaikan pada ummi dan abah di surga nanti”
sumber https://hamilulquran.wordpress.com/2015/03/19/odoj-izza-bukan-tilawah-tapi-hafalan/
No comments:
Post a Comment