Tuesday, 9 June 2015

Menggenggam Masalah

Di Afrika, ada sebuah teknik yg unik untuk berburu monyet di hutan Afrika. Si pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup tanpa harus menggunakan senapan dan obat bius.

Cara menangkapnya sederhana saja. pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang dan sempit. Toples itu diisi kacang yg telah diberi aroma untuk mengundang monyet-monyet datang. 

Setelah diisi kacang, toples itu ditanam dalam tanah dengan menyisakan mulut toples dibiarkan tanpa tutup. Para pemburu melakukannya disore hari.

Besoknya, mereka tingal meringkus monyet yang tangannya terjebak didalam botol tak bisa dikeluarkan. 

Kok, bisa ?

Monyet itu tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples. Mereka mengamati lalu memasukkan tangan untuk mengambil kacang yang ada di dalam. Tapi karena menggenggam kacang, monyet itu tidak bisa menarik keluar tangannya. 

Selama mempertahankan kacang itu, selama itu pula mereka terjebak.
Toples itu terlalu berat untuk diangkat. Jadi, monyet itu tidak akan dapat pergi kemana-mana

Mungkin kita akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet itu. 

Tapi, tanpa sadar sebenarnya banyak manusia melakukan hal yg sama seperti monyet itu.

Mereka mengambil dan mengenggam dunia ini sebanyak-banyaknya, menyeret mereka dalam kerakusan dan ketamakan. Tak sadar bahwa ketamakannya itu telah menjebaknya dalam lubang permasalahan yang berat, tak sedikit yg terseret dlm penjara, bahkan banyak pula yg kehilangan nyawa saling membunuh krn harta dunia. Layaknya monyet mengenggam kacang.

Andai saja monyet itu mengambil sedikit demi sedikit kacang itu dan memakannya tentulah dia ada selamat dan menikmati kacangnya..
tapi ketamakannya-lah yang membuat tangannya terjebak dalam lubang hingga bisa jadi dia mati menggenggam kacang. 

Dan tragisnya dia bahkan tidak sempat merasakan kacang itu..
Andai saja manusia itu tidak tamak, mengambil dunia hanya sekadarnya saja..
secukup utk bekal beribadah tentu akan selamat. Tidak terjebak pada penyakit hubbud dunya. 

Banyak para salafus shaleh dahulu memberi contoh unttk mengambil dunia itu hanya sekedar bisa menegakkan tulang punggungnya unttk berdiri beribadah dengan-Nya..

Semoga Bermanfaat..

آميْنَ آميْنَ آميْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

‪#‎Baarokalloohufiykum‬.

No comments:

Post a Comment