Tuesday, 7 October 2014

Tangisan Hati

Pagi ini begitu cerah, sang surya memancarkan cahaya cinta dibalik pepohonan hijau. mawar yang menghiasi taman sedang merekah dengan tampak cantik dan eloknya ditambah lagi wanginya mampu membuat siapapun akan berhenti sekedar untuk mencium atau menghilangkan lelahnya jiwa. namun tak jauh dari tempat itu ada seorang gadis yang memakai gamis ungu dan jilbab senada yang menjulur menutupi dada bahkan tangannya hampir tertutup oleh jilbabnya sehingga ia terlihat sangat anggun.gadis itu sedang duduk termenung entah apa yang difikirkannya tetapi yang pasti ia sudah tidak mampu menahan air matanya jatuh, pelan sekali menetes hingga membasahi pipinya yang merona bak cahaya bulan purnama.
sejurus kemudian tangannya mengambil tisu di dalam tas kemudian ia gunakan untuk menghapus air matanya dan berusaha kuat namun lagi-lagi dia hanya seorang wanita biasa sehingga air matanya tumpah ruah kembali tatkala ia teringat dengan sumayyah yang tetap kukuh dalam mempertahankan agamanya tak peduli dia(sumayyah) disiksa dengan begitu keras dan akhirnya dibunuh secara kejam, semua itu membuat hatinya semakin perih betapa amal yang dilakukannya selama ini tidaklah seberapa dibandingkan wanita jaman dahulu. tangisannya semakin membuncah hingga suaranya semakin parau hingga detik berlalu dan lima menit pun sudah ia lewatkan begitu saja dengan mengumpulkan sisa tenaga dan semangat ia kemudian bangkit dari tempat duduknya disertai tekad dengan misi yang baru ia harus menjadi wanita shalihah bagaimanapun beratnya rintangan dan terjangan akan ia hadapi karena semua rintangan yang sudah menunggunya tidak akan pernah sebanding dengan sumayyah ataupun wanita-wanita jaman dahulu. kini cintanya semakin melebur menjadi satu menguatkan asa memautkan hati hanya kepada Rabb nya. aamiin ya mujiib :D

No comments:

Post a Comment