Thursday, 25 December 2014

Cintai Aku Dalam Diam

 Ketika cinta hadir , saat secercah rasa tidak hanya untuk Yang Maha Pencipta, Izinkanlah hati-ku bertanya untuk siapa ia muncul dengan tiba-tiba Mungkinkah dengan ridha-Nya atau hanya mengundang murka-Nya?  
Rasa cinta ini ibarat pelangi, begitu banyak warna disana
Cinta terkadang membuat bahagia
Namun tak jarang membuat menderita
Cinta adakalanya manis bagai madu
Namun juga mampu memberi rasa pahit bagai empedu
Cinta adalah perangkap rasa

Sekali kita salah berlaku, maka akan terkungkung dalam waktu yang lama, dalam lingkaran derita

Memupuknya hanya akan menambah penderitaan,
 
Menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaan,
 
Mengharapkan balasan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan

Bagaimanakah kiranya diri bisa keluar dari belenggu itu?
 
Cintailah diri ini dengan indah,
 
Sikapi dengan anggun dan bijaksana

Cintailah dalam diam,
 
Dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan

Cintai dalam diam

Bukan karena membenci hadirnya,
 
Tapi menjaga kesuciannya

Bukan karena menghindari dunia,
 
Tapi meraih surganya
Bukan karena lemah untuk menghadapinya,
 
Tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyesatkan. Cintai dari kejauhan

Karena kehadiran kita tiada mampu menjauhkan diri dari cobaan, 
Kehadiran kita hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan,
 
Kehadiran kita mungkin saja akan membawa kesedihan bagi hati yang terjaga

Maka cintailah diri ini dengan keikhlasan 

Cukup cintai diri ini dengan kesederhanaan
Tiada obat yang paling mujarab bagi dua orang berlainan jenis yang saling mencintai kecuali bersatunya dua hati,dua jiwa dan raga dalam ikatan suci pernikahan

Tapi, Jika memang kelemahan masih nyata di pelupuk mata maka bersabarlah, berdo'alah dan berpuasalah

Dan janganlah sampai mendekati zina,
 
Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji

Dan suatu jalan yang buruk

Cinta bukan untuk di hancurkan dan di musnahkan,
 
Yang di perlukan adalah mengendalikan dan mengarahkan agar tidak melanggar syariat-Nya

Butuh waktu, kesabaran, kepercayaan/keyakinan bahwa Allah lah yang mengatur segalanya

Allah akan memberikan pasangan hidup yang terbaik untuk kita pada waktu yang tepat dan orang yang tepat

Sebelum semuanya halal lebih baik fokus mendekatkan diri pada-Nya dengan memperbanyak ibadah dan memperkuat rasa cinta kita pada-Nya

Dan cintailah yang belum halal itu dalam diam, dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan, itu jauh lebih anggun, lebih indah, lebih bijak dan lebih suci

Cukuplah diam sebagai tanda dan bukti cinta,
Diam juga bukti memulia cinta
Diam membuat tidak mengajak pada hubungan terlarang
Diam benteng dari kerusakan kesucian
Bahkan diam adalah bukti kesetian cinta
Karena diam tersimpan kekuatan
Kekuatan harapan dan impian,
Hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan dan impian itu menjadi nyata
Jadilah cinta yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata
Bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap dan berdo’a pada-Nya penuh cinta ?
Jika takdir ‘cinta dalam diam’
Tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata,
Biarkan ia tetap diam
Biarkan, karena Allah Ta’alaa masih punya rencana dan 'hadiah' lain yang lebih INDAH UntukKu
Aamiin Ya R
abbal Alamin

Tuesday, 7 October 2014

Tangisan Hati

Pagi ini begitu cerah, sang surya memancarkan cahaya cinta dibalik pepohonan hijau. mawar yang menghiasi taman sedang merekah dengan tampak cantik dan eloknya ditambah lagi wanginya mampu membuat siapapun akan berhenti sekedar untuk mencium atau menghilangkan lelahnya jiwa. namun tak jauh dari tempat itu ada seorang gadis yang memakai gamis ungu dan jilbab senada yang menjulur menutupi dada bahkan tangannya hampir tertutup oleh jilbabnya sehingga ia terlihat sangat anggun.gadis itu sedang duduk termenung entah apa yang difikirkannya tetapi yang pasti ia sudah tidak mampu menahan air matanya jatuh, pelan sekali menetes hingga membasahi pipinya yang merona bak cahaya bulan purnama.
sejurus kemudian tangannya mengambil tisu di dalam tas kemudian ia gunakan untuk menghapus air matanya dan berusaha kuat namun lagi-lagi dia hanya seorang wanita biasa sehingga air matanya tumpah ruah kembali tatkala ia teringat dengan sumayyah yang tetap kukuh dalam mempertahankan agamanya tak peduli dia(sumayyah) disiksa dengan begitu keras dan akhirnya dibunuh secara kejam, semua itu membuat hatinya semakin perih betapa amal yang dilakukannya selama ini tidaklah seberapa dibandingkan wanita jaman dahulu. tangisannya semakin membuncah hingga suaranya semakin parau hingga detik berlalu dan lima menit pun sudah ia lewatkan begitu saja dengan mengumpulkan sisa tenaga dan semangat ia kemudian bangkit dari tempat duduknya disertai tekad dengan misi yang baru ia harus menjadi wanita shalihah bagaimanapun beratnya rintangan dan terjangan akan ia hadapi karena semua rintangan yang sudah menunggunya tidak akan pernah sebanding dengan sumayyah ataupun wanita-wanita jaman dahulu. kini cintanya semakin melebur menjadi satu menguatkan asa memautkan hati hanya kepada Rabb nya. aamiin ya mujiib :D