Tuesday, 9 June 2015

Untukmu Pemuda Shaleh

Wahai saudaraku
Taatlah di masa mudamu
Semoga engkau bahagia di masa tuamu
Sebagaimana engkau taat di masa hidupmu
Niscaya engkau akan bahagia di masa matimu
Gunakanlah masa mudamu sebaik-baiknya
Sebelum engkau menyesalinya di masa tuamu
Dan melihat dirimu bagai sebatang pohon yg kering dengan gugurnya dedaunan
Dan takutlah saat tidak bergeser kaki seorang hamba di Mahsyar saat ia harus menjawab
"Wa'ansyaabaabihi fiima ablah?"
(Tentang masa mudanya, kemanakah ia habiskan?)
Jd harapkanlah naungan Arsy Rabbmu disana!
Karena salah satu dari 7 kelompok manusia yg mendapat naunganNya adalah
"Pemuda yang tumbuh dalam beribadah kapada Allah." (HR. Muslim)

Serta taatilah kedua org tuamu
Doakanlah mereka
Karena engkau baru akan terhitung sebagai seorang yang shaleh
Jika engkau senantiasa mendoakan orang tuamu
Karena hadits mnyebutkan "..au waladin shoolihin yad 'ulahu" (atau anak sholeh yg selalu mendoakannya)

Jadikan baktimu kepada mereka sebagai pengokoh rumah tanggamu
Dan jgn jadikan rumahmu rapuh sebagaimana sarang laba-laba
Yang sang betina membunuh pejantan setelah laba-laba betina tersebut memiliki anak
Membuang sang jantan ke luar rumah
Begitu pula setelah anak-anaknya tumbuh besar
Mereka pun melakukan pembunuhan trhadap ibunya
Lalu membuangnya ke luar rumah
Maka ambillah ibroh dr setiap ciptaan Rabbmu
"..dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui." (al-Ankabut, 41)

Wahai pemuda kaya
Belilah surgamu syukurmu
Dan wahai pemuda miskin
Belilah surgamu dgn sabarmu
Sungguh miskin dan kaya akan bermanfaat bagimu jika engkau memiliki sabar dan syukur
Karena masing-masing adalah separuh dari imanmu
"..Sesungguhnya pada hal yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap org yangg penyabar lagi banyak bersyukur." (Ibrahim, 5)

Untukmu semoga makmur
para penyabar dan pensyukur

Menggenggam Masalah

Di Afrika, ada sebuah teknik yg unik untuk berburu monyet di hutan Afrika. Si pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup tanpa harus menggunakan senapan dan obat bius.

Cara menangkapnya sederhana saja. pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang dan sempit. Toples itu diisi kacang yg telah diberi aroma untuk mengundang monyet-monyet datang. 

Setelah diisi kacang, toples itu ditanam dalam tanah dengan menyisakan mulut toples dibiarkan tanpa tutup. Para pemburu melakukannya disore hari.

Besoknya, mereka tingal meringkus monyet yang tangannya terjebak didalam botol tak bisa dikeluarkan. 

Kok, bisa ?

Monyet itu tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples. Mereka mengamati lalu memasukkan tangan untuk mengambil kacang yang ada di dalam. Tapi karena menggenggam kacang, monyet itu tidak bisa menarik keluar tangannya. 

Selama mempertahankan kacang itu, selama itu pula mereka terjebak.
Toples itu terlalu berat untuk diangkat. Jadi, monyet itu tidak akan dapat pergi kemana-mana

Mungkin kita akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet itu. 

Tapi, tanpa sadar sebenarnya banyak manusia melakukan hal yg sama seperti monyet itu.

Mereka mengambil dan mengenggam dunia ini sebanyak-banyaknya, menyeret mereka dalam kerakusan dan ketamakan. Tak sadar bahwa ketamakannya itu telah menjebaknya dalam lubang permasalahan yang berat, tak sedikit yg terseret dlm penjara, bahkan banyak pula yg kehilangan nyawa saling membunuh krn harta dunia. Layaknya monyet mengenggam kacang.

Andai saja monyet itu mengambil sedikit demi sedikit kacang itu dan memakannya tentulah dia ada selamat dan menikmati kacangnya..
tapi ketamakannya-lah yang membuat tangannya terjebak dalam lubang hingga bisa jadi dia mati menggenggam kacang. 

Dan tragisnya dia bahkan tidak sempat merasakan kacang itu..
Andai saja manusia itu tidak tamak, mengambil dunia hanya sekadarnya saja..
secukup utk bekal beribadah tentu akan selamat. Tidak terjebak pada penyakit hubbud dunya. 

Banyak para salafus shaleh dahulu memberi contoh unttk mengambil dunia itu hanya sekedar bisa menegakkan tulang punggungnya unttk berdiri beribadah dengan-Nya..

Semoga Bermanfaat..

آميْنَ آميْنَ آميْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

‪#‎Baarokalloohufiykum‬.

Thursday, 4 June 2015

Inilah Ikhtiar Sesungguhnya Apabila Seorang Muslim Sakit

 Ada seorang dokter membuka klinik di Tanah Suci.
Selama 6 bulan praktek, tidak ada seorang pasienpun yang datang untuk berobat. Hingga beliau merasa heran, apakah orang-orang di sini tidak pernah sakit?

Akhirnya beliau temukan jawabannya.

Bila kami sakit, ikhtiar pertama yg kami lakukan ialah shalat dua rakaat, dan memohon kesehatan kepada Allah. In syaa Allaah sembuh dengan ijin dan kasih sayangNya.

Kalau belum sembuh, kami lakukan cara ke-dua. Yaitu baca Al Fatihah/ surat2 lain, tiupkan pada air dan minum.
Dan alhamdulillaah kami akan sehat.

Tapi kalau belum sehat juga, kami lakukan ikhtiar yg ke-tiga. Yaitu bersedekah, dengan niat mendapatkan pahala kebaikan, & dijadikan jalan penyembuh sakit kami. In syaa Allah akan sembuh.

Kalau tidak sembuh juga, kami akan tempuh ikhtiar yg ke-empat. Yaitu banyak2 istighfar, untuk bertaubat.
Sebab, Nabi صل الله عليه وسلم beritahu kami, bahwa sakit adalah salah satu sebab diampuninya dosa2.

Kalau belum sembuh juga, baru kami lakukan ikhtiar yg ke-lima. Yaitu madu dan habbatussauda.

Ikhtiar yg ke-enam yaitu dengan mengonsumsi herbal, seperti bawang putih, buah tin, zaitun, kurma, dan lain-lain, seperti disebut dalam Al Qur'an.

Dan, alhamdulillaah. Laa haulaa wa laa quwwataa illaa billaah. Di sini, kami pasti, dan pasti akan sembuh...tanpa ikhtiar ke-tujuh yaitu pergi ke dokter.

Wallaahu a'lam

Kisah Inspiratif Mahasiswi LIPIA

Ada yang janggal,
Ada yang hilang,
Gadis berjilbab biru itu dilanda kepanikan luar biasa. Apa pasal? Ia kehilangan dompet hitam yg berisi semua kartu- kartu pentingnya. Bermula saat ia turun dari angkot s11 dan berniat untuk mengambil kartu berobat saat tiba depan puskesmas. Namun ia tak menemukannya. Aduhai, bagaimanalah ini?
Apakah ia kecopetan atau dompetnya terjatuh?
Baiklah, lupakan sejenak check up di puskesmas, sepertinya ia harus kembali menyusuri jalan tadi.
Beruntung ia masih menyimpan uang di saku rok nya yang cukup untuk membayar angkot.

Dengan penuh harap mahasiswi Lipia mustawa takmili awal itu cemas menyusuri Jalan Asnawi,melihat sana-sini berharap menemukan si "hitam". Nihil, sang dompet tak mau menampakkan dirinya. Ketakutan segera menggelayuti, dompet itu berisi ktp, atm dan kartu mahasiswanya. 3 hari lagi ujian nihaiy ( akhir semester) , jika ia tak mendapatkannya alamat ujian terancam gagal . Apalagi ia mahasiswi perantauan, semuanya tak semudah di kampung halaman.

 Matanya nyaris basah, kesedihan menyeruak. Tangisnya hampir luruh kalau saja sekelebat ayat kesabaran tak datang memenuhi otaknya.

 "Ishbirii, ishbirii, la'allahu khoir" gumamnya pelan.
Ia pulang dan segera membaca mushaf mencoba menyembuhkan gundah hatinya. "Ashobatni musibah ( aku ditimpa musibah) " ujarnya pada temannya dengan suara bergetar saat temannya menanyainya. Ia teringat abangnya dan mengabarkan beliau. Tak disangka abangnya segera mengirimkan uang untuknya. Ajaibnya jumlah yg dikirim 10 x lipat dari jumlah yg hilang, padahal ia tak menyebutkan nominal yg hilang. Subhanallah, Allah langsung mengganti uangnya 10 x lipat.
.
Hari itu juga dia langsung menuju kantor polisi mengurus kartu- kartu penting yg hilang. Tak terbayang dia harus mendatangi beberapa bank dan kantor Republika untuk mempublish berita ini syarat mendapatkan kartu mahasiswa dari Ma'had. Esok pagi yg bertepatan dgn ujian penerimaan syariah "penerimaan" itu datang. Usai shalat dhuha angin tawakkal itu menghampirinya hingga ia merasakan tenang tiada tara. La'allahu khoir, la'allahu khoir, batinnya kali.

Tiba2 "ting" , terdengar bunyi pesan dr hp nya, setelah ia baca,

" Ayo ke Ma'had, dompetnya ada di Ibu satpam"

Allahu akbar!! Ternyata ada laki-laki amanah yg menemukan dompetnya di sebuah gang dan meyerahkan pada kampus lipia. Ia benar- benar tak menyangka mendapatkan kembali dompetnya yang hilang .Sungguh pertolongan Allah itu benar-benar datang. Masyaallah, sungguh Allah hanya mengujinya dgn kehilangan, lalu mengembalikan dan mengganti uang yg hilang dengan 10 x lipat.


Mari belajar darinya sebuah tawakkal. Kita memahami darinya untuk membaca al quran dan shalat saat ditimpa musibah. Dan "BLAAM", pertolongan Allah benar- benar datang bagi hamba-Nya.

 Jika kamu mendapat musibah, Allah tak memintamu untuk memikirkannya hingga penat, Allah hanya memintamu untuk sabar dan shalat ( Qs Al-baqarah: 153)
Silahkan bagikan supaya bermanfaat

Izzatur Rifdah Ismail
Temukan kami #KIMenulis